BAB II
Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani diri dengan material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada sebelas macam dan disebut sebagai eka dasa indriya.
Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam bahasa Sanskerta disebut panca budi indriya dan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu: alat pembantu untuk melihat (mata), alat pembantu untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba).
Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat gerak yaitu tangan untuk mengambil, kaki untuk berjalan, anus untuk membuang air, mulut sampai hidung untuk bicara-bernapas-makan, alat kelamin untuk menikmati hubungan kelamin.
Indria
yang kesebelas merupakan indera utama yang mengontrol jalannya
kesepuluh indera yang lain. Indera kesebelas ini adalah pikiran sebagai
kendali segala aktivitas diri.
Mata
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mata
| |
---|---|
Secara metafora, mata manusia sering dianggap "jendela jiwa"
| |
Diagram mata manusia.
|
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya.
Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui
apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih
kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Organ mata manusia
Organ luar
- Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
- Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
- Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ dalam
Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:
- Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya. - Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter. - Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata. - Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. - Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik. - Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.[1]
Sistem kerja mata
Mata
manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk
dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki
fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu
fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat.
Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat
dibelakangnya terdapat iris, selain memberi warna pada mata, iris juga
dapat mengubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang
masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada
di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak
mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk
mengurangi cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis yang
berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut.
Ketika
cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak,
untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya.
Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar
iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan
struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang
memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena
otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai
sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina. Semua sistem
yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih
unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan sistem perekaman gambar buatan paling modern di
dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika
kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk
membuat alat perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh
lebih unggulnya teknologi penciptaan mata.
Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk kristal yang penuh dengan buah-buahan,
cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan
iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi
pada retina, sehingga sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya
ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin.
Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat
bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan
ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama
GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa
bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu
protein lain bernama phosphodiesterase yang
senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang
dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai
serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energi listrik, energi ini
merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina.
Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti
foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini
berisi informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat
sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam
pusat penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan
langsung satu sama lain ada celah kecil yang memisah titik-titik
sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan
perjalanannya di sini serangkaian mekanisme rumit terjadi energi
listrik diubah menjadi energi kimia tanpa kehilangan informasi yang
sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel
saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang
terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi
yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika
dipindahkan ke saraf berikutnya, sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal
listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan
lainnya. Dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak, di sini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya sistem sempurna
yang terdiri atas ratusan komponen kecil ini dan semua rentetan
peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.
Penyakit mata
- Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. - Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung. - Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia. - Kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" menggunakan jari-jarinya dengan alat bantu berupa huruf Braille. - Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi seseorang tidak mampu merepresentasikan warna. Buta warna total sama sekali tidak dapat membedakan warna, yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih (grey scale). Sedangkan jika tidak bisa membedakan warna tertentu disebut buta warna parsial. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan, artinya jika seseorang buta warna, pasti anaknya juga mewarisi gen buta warna, namun belum tentu menderita buta warna. - Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan, terjadi pada orang lanjut usia (lansia). - Astigmatis = ketidakaturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif.
- Rabun senja
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.
Mata majemuk
Mata majemuk ditemukan di antara arthropoda (kerabat serangga),
dan terdiri dari banyaknya sisi sederhana yang putus berpiksel citra
(tak ada tampilan lipat ganda seperti yang sering dipercaya).
Deteksi penyakit melalui kelainan mata Penyakit lain juga dapat dideteksi melalui mata dengan tanda-tanda sebagai berikut [2]
- Mata menonjol dapat berarti kelainan kelenjar gondok, somare, tumor yang berasal dari organ lain seperti paru-paru, payudara, kelenjar getah bening. Kadang-kadang disertai engan gangguan pergerakan bola mata sehingga penderita mengeluh berpenglihatan ganda.
- Kelainan kelopak mata:
- Kelopak mata menurun (kelainan saraf, usia tua, atau kencing manis).
- Kelopak mata tidak bisa menutup rapat (kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor).
- Kelopak mata bengkak (ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis).
- Kelopak mata tidak dapat berkedip (lepra).
- Kelopak mata berkedip secara berlebihan (kelainan saraf/ otak).
- Mata juling (gangguan saraf/otak, stroke, kencing manis, tumor, dan gondok)
- Mata merah
- tanpa nyeri (cacingan, TBC, alergi ringan karena debu atau makanan, alergi berat karena obat, tiroid, HIV/AIDS, tumor)
- dengan nyeri hebat (rematik, sifilis, sarkoidosis, lupus (penyakit), kencing manis (kadang kadang mata nyeri saat dibuka diwaktu bangun)
- disertai dengan kornea yang kering dan penebalan selaput lendir (kekurangan vitamin A).
- Lingkaran putih disekeliling kornea pada usia muda (tingginya kolesterol).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar